Seperti yang kita tahu dalam proses pembuatan tahu, bahan baku yang paling penting dan terutama adalah kedelai. Pemilihan kedelai akan sangat menentukan hasil akhir dari produksi tahu yang akan dibuat.
Di Indonesia, para perajin tahu sebagian besar menggunakan kedelai impor, bukan kedelai lokal. Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan bahan baku kedelai impor ini.
TIPS MEMILIH BAHAN BAKU PEMBUATAN TAHU
Pertama, masalah kualitas. Kualitas kedelai impor diakui masih lebih baik dibandingkan kedelai lokal sebagai bahan baku tahu yang umumnya ada di pasaran. Kedelai impor bentuknya lebih besar dibandingkan dengan kedelai impor, dan cita rasanya pun diakui masih lebih baik kedelai impor.
Kedua, masalah ketersediaannya. Kedelai lokal bersifat musiman, kadang ada dan kadang tidak ada dipasaran. Sementara kedelai impor, meskipun didatangkan dari luar namun relatif lebih stabil. Meskipun memang harga kedelai impor lebih mahal dibandingkan kedelai lokal.
Pada proses pemilihan kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu, maka kita juga perlu memperhatikan masalah kualitasnya. Meskipun kedelai impor, namun kita tetap juga harus melakukan pemeriksaan apakah kedelai tersebut masih dalam keadaan utuh, atau apakah kedelai tersebut terkena hama bubuk atau tidak. Cara yang cukup mudah untuk membedakannya adalah jika kedelai tersebut direndam dalam air. Jika kedelai tersebut banyak yang mengambang, maka kualitasnya jelek.
Kedelai memang merupakan bahan baku utama pembuatan tahu, namun ada beberapa bahan lainnya yang juga diperlukan untuk proses pembuatan tahu secara keseluruhan.
Biang tahu atau bubuk batu tahu (sulfat kapur), asam cuka, dan air kelapa diperlukan dalam proses penggumpalan dan mencetak tahu agar bisa memadat dan mengeras. Bahan ini sebenarnya bisa digantikan dengan manyon atau air sisa pengendapan sari tahu yang sudah didiamkan selama satu hari. Beberapa orang bahkan bisa menggunakan jeruk lemon sebagai pengganti bahan-bahan ini. Asalkan bahan-bahan yang digunakan aman dan tetap menjaga manfaat tahu yang akan diproduksi maka hal ini bisa dicoba. Namun bahan yang lebih sering digunakan adalah biang tahu atau manyon tersebut.
Selain bahan-bahan tersebut, kita juga harus memperhatikan penggunaan air dalam proses pengolahan tahu. Air ini berperan penting dalam menjaga kualitas tahu yang akan dihasilkan. Baik itu dalam proses pencucian, perendaman, penggilingan, dan perebusan kedelai kita harus menggunakan air bersih. Hindari penggunaan air yang mengandung kaporit, karena selain tidak tahu menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi juga bisa merusak cita rasa dari tahu tersebut.
Tahu merupakan salah satu makanan yang bergizi dan menyehatkan, asalkan dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan, dan menjaga kualitas bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu tersebut.
Demikianlah beberapa tips yang bisa membantu kita memilih bahan baku yang diperlukan dalam proses pembuatan tahu tersebut.
Last edited 28 June 2015
Please Log In to Comment..